Bayi yang baru lahir tidaklah langsung memiliki gigi, itu dikarenakan makanan yang akan dikonsumsi si bayi belum berupa makanan padat, hanya susu saja dan mungkin sedikit bubur dan makanan cair atau setengah cair. Namun benih gigi sudah ada, sejak bayi masih ada di dalam kandungan. Gigi geligi akan tumbuh bila sudah waktunya si anak memerlukan asupan makanan agak padat, namun meski demikian bayi telah menunjukkan banyak benih gigi sedang dalam proses pengembangan dalam berbagai tingkat.
Umumnya sesuai dengan teori yang ada, gigi susu akan mulai tumbuh pada umur 6 bulan dan berakhir pada usia 2 tahun. Gigi susu atau gigi sulu berjumlah 20 buah, 10 di rahang atas dan 10 di rahang bawah. Yang terdiri dari, 8 gigi seri atas (4) bawah (4), 4 gigi taring atas (2) bawah (2), 8 gigi geraham atas (4) bawah (4). Dapat dilihat pada tabel di bawah, sesuai dengan yang penulis kutip dari buku “Anatomi Gigi” yang ditulis oleh drg. Ny. Itjingningsih W.H.
Ket :
a. Gigi seri = insisivus (i)
b. Gigi taring = caninus (c)
c. Gigi geraham = molar (m)
Insisivus 1
|
Insisivus 2
|
Caninus
|
Molar 1
|
Molar 2
|
|
Rahang Atas
|
7,5 Bulan
|
9 Bulan
|
18 Bulan
|
14 Bulan
|
24 Bulan
|
Rahang Bawah
|
6 Bulan
|
7 Bulan
|
16 Bulan
|
12 Bulan
|
20 Bulan
|
Jadi sesuai tabel, urutan pertumbuhan gigi sulung pada anak :
1. Gigi i1 bawah
2. Gigi i2 bawah
3. Gigi i1 atas
4. Gigi i2 atas
5. Gigi m1 bawah
6. Gigi m2 atas
7. Gigi c bawah
8. Gigi c atas
9. Gigi m2 bawah
10. Gigi m2 atas
Di atas adalah pertumbuhan gigi menurut teori. Tidak menutup kemungkinan ada gigi susu yang tumbuh tidak sesuai dengan waktu seperti teori. Namun bila terjadi demikian, tidaklah jauh – jauh dari waktu seperti di atas. Mungkin lebih cepat atau lebih lambat sedikit saja.
Baca Juga :
Gigi sulung lebih besar kemungkinan terkena karies (lubang yang terjadi pada gigi). Karena struktur dan morfologi gigi sulung yang berbeda dari gigi permanen, meliputi bentuk anatomis dan juga komposisinya. Selain itu kebiasaan anak minum susu dan makanan yang manis dapat mempercepat terjadinya karies.
Jadi dengan demikian gigi geligi susu atau sulung pada anak berguna dan berpengaruh terhadap kesehatan individu, perkembangan rahang, pertumbuhan gigi permanen, perkembangan fisik dan mental anak – anak. Karena kehilangan dini gigi susu, dapat mengakibatkan perkembangan rahang yang normal tidak dapat terjadi dan gigi geraham pertama permanen (Molar 1 permanen) tidak dapat tumbuh pada posisi yang tepat sebagai kunci dari oklusi yang tepat. Oklusi adalah hubungan kontak antara gigi geligi di rahang atas dengan gigi geligi di rahang bawah waktu mulut dalam keadaan tertutup. Oklusi yang tidak tepat nantinya dapat menyebabkan kelainan seperti, gigi maju atau tonggos, gigi berdesakan, dll. Karena itu, keberadaan gigi susu sangatlah penting bagi perkembangan rongga mulut.
Social Media