BLANTERORIONv101

Penyebab Gigi Berantakan

6 April 2017

Kerapian susunan gigi saat ini bukan lagi hal yang patut disepelekan oleh masyarakat di era modern saat ini, karena dinilai sebagai nilai tambahan dan penyokong untuk mantapnya penampilan seseorang. Penampilan yang baik dan rapi pada diri seseorang, mencerminkan bahwa orang itu cermat dalam mengurus dirinya sendiri. Rapinya susunan gigi adalah hal yang utama terlihat saat kita berjumpa dan berbicara dengan seseorang. Apalagi bila kita orang yang sering bertatap muka dengan orang lain atau sebagai publik figur, tak ada alasan untuk menomer duakan masalah ketidakteraturan sususanan gigi. 

Selain karena masalah estetika yang sangat mengganggu, gigi yang tidak tersusun dan tertata rapi menyebabkan masalah pada keadaan gigi itu sendiri. Dapat menjadi tempat terjebaknya makanan yang dapat menjadi pemicu terjadinya lubang pada gigi dan bau mulut.

Membahas gigi yang tidak teratur susunannya tentu tidak lepas dari faktor yang menyebabkannya. Penyebabnya tidak dapat dikatakan mutlak karena kesalahan orang yang bersangkutan, namun dapat juga berupa faktor keturunan dan kongenital. Dan faktor penyebab gigi tidak beraturan dibagi menjadi dua yaitu, faktor langsung dan tidak langsung.

1. Faktor tidak langsung :


a. Faktor keturunan
Faktor keturunan yang dimaksud adalah misalnya, pada orang tua satu memiliki rahang yang kecil dengan ukuran gigi kecil dan satunya lagi memiliki rahang besar dengan gigi yang ukurannya besar. Bisa jadi memiliki anak dengan gigi yang berdesakan karena memiliki rahang yang kecil dengan ukuran gigi yang besar.

b. Faktor kongenital
Dimaksudkan terjadinya gangguan pada janin dalam masa kehamilan. Gangguan itu dapat terjadi dikarenakan ibu hamil menkonsumsi obat-obatan, minuman keras, atau terjadinya kelainan. Sehingga mengakibatkan pertumbuhan rahang dan benih gigi pada calon bayi terganggu.

c. Penyakit thalasemia
Thalasemia adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik baik ukuran dan berat badan, termasuk terhambatnya pertumbuhan rahang dan gigi. Penyakit thalasemia ini terjadi pada usia anak-anak.


2. Faktor Langsung


a. Gigi susu tanggal sebelum waktunya (tanggal prematur/prematur loss)
Gigi susu memiliki peran yang sangat penting bagi jalan pertumbuhan gigi permanen. Bila gigi susu tanggal sebelum waktu gigi permanen tumbuh, maka dapat menyebabkan gigi permanen kehilangan jalan untuk menuju posisi yang sebenarnya.

b. Gigi susu tidak tanggal setelah waktunya (persistensi)
Bila gigi permanen telah menunjukkan tanda-tanda akan tumbuh, maka gigi susu harus segera tanggal. Bila tidak posisi tumbuh gigi permanen akan berada diantara posisi sebenarnya, karena posisi sebenarnya masih ditempati oleh gigi susu. Contohnya yang terjadi pada gigi gingsul.

c. Kebiasaan buruk (bad habbit)
Kebiasaan buruk merupakan faktor penyebab yang banyak dijumpai pada orang yang memiliki gigi yang tidak beraturan. Kebiasaan buruk seperti menghisap ibu jari, bernapas melalui mulut, menggigit pensil atau benda yang lain termasuk menggigit lidah, dll.

d. Jumlah gigi tidak normal
Hal ini jarang ditemukan, namun ada. Jumlah gigi permanen normal adalah 32 buah. Gangguan dapat terjadi berupa lebihnya jumlah gigi dan kurangnya jumlah gigi.

e. Bentuk gigi tidak normal
Kelainan seperti ini juga jarang terjadi. Salah satu contohnya adalah gigi yang bergabung jadi satu (fusi), terlihat seperti dua gigi yang menjadi satu.


Ketidak teraturan susunan gigi yang sering dijumpai adalah gigi berdesakan (crowded) dan gigi dengan banyak celah (multiple diastema). Agar gigi dapat tersusun rapi dari awal, ada baiknya kita mencegah faktor penyebab baik secara langsung dan tidak langsungnya.

Komentar